be brave
be brave to say the truth
Thursday, June 7, 2018
I am back after a years
I don't know why I am writing again, but I just realized that sometimes people need to share their ideas, opinion that they couldn't say it.
Thursday, November 1, 2012
Ketika teknologi menjauhkan yang dekat......
Ketika teknologi menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh
Pasti sering denger atau baca
kata-kata diatas. Bener nggak
sihhh....bener banget.
Suatu ketika disebuah ruangan
seorang dokter saya datang untuk memeriksakan Rafi yang sedang sakit.
Saya : Met
sore dok.... ( Pak
Dokter sedang asyik dengan
hpnya)
Pak dokter pun melirik
dan menjawab “ sore!”
Matanya dan Tangannya masih asyik
dengan hpnya
Saya pun hanya diam menunggu dokter tersebut
kembali ke dunia yang
sama dengan saya (
Pak dokter sedang berseluncur di
dunia maya). Akhirnya setelah beberapa
lama Pak dokter pun akhirnya menegur
“ sakit apa dek.....
bla bla bla.....
Setelah selesai memeriksa
dan menulis resep,
dia pun memberi
resep tersebut ke saya.
Saya pun berdiri
dan membawa resep
tersebut, belum sampai
selangkah menuju pintu,
dokter tersebut sudah
menyambar lagi hpnya, dan
kembali asyik dengan
dunianya.
Kalo boleh
jujur saya sungguh
merasa kecewa dengan sikap
dokter tersebut. Sebegitu menariknyakah.... sampai melupakan etika
yang ada.
Suatu ketika di sebuah pertemuan
keluarga. Saya melihat hanya
yang tua-tua saja yang
asyik mengobrol . Sedang
sebagian yang lain tampak
asyik dengan hp ditangan
sambil sesekali memberi
komentar, namun tetap
dengan tangan dan mata yang
sibuk dengan hp canggih tersebut. Kok
bisa yaa.....
Mungkin
hal tersebut bukan hal yang mengherankan,
mungkin orang malah heran kok
saya membahas hal seperti ini....
gimana yaaa rasanya
ada yang salah dengan hal tersebut
yang akhirnya membuat
saya gatel pengen
berkomentar.
Rasanya ada
yang hilang dengan adanya
kebiasaan baru itu. Dunia
lebih sepi dengan adanya
teknologi karena manusia
lebih suka diam
sambil senyum sendiri sambil menatap
benda –benda seperti hp, ipad, netbook,blackberry,blueberry
sampe strawberry. Mungkin
karena saya yang gaptek
kali yaaa....makanya nggak
tahu asyiknya.Saya cuma nggak
suka aja ngobrol sama orang tapi
pikirannya sebenarnya nggak
ada disitu. Dan
lagi apa nggak
capek sih selalu tahu
keadaan orang lain setiap
saat, apa nggak
capek tiap saat ngecek hp, ngeliat bb karena
selalu ada aja
yang ngirim bbm.
Saya
tidak anti teknologi, malah termasuk
pengguna teknologi tersebut...walau
banyak yang complaint kalo
ngirim sms ke saya,pasti
saya suka telat balesnya hehe....( maklum sibuk jadi nggak sempet ngecek
hp).Teknologi buat saya adalah alat
yang bisa memudahkan
pekerjaan, tempat belajar
hal-hal baru, tempat
curhat sambil menggali bakat menulis
saya yang terpendaammm
jauhh banget.....
Mudah-mudahan saya tetap
bisa menempatkan teknologi
untuk hal tersebut
bukan sebagai tempat yang menjauhkan
saya dari orang –orang
yang ada didekat saya.
Sunday, August 5, 2012
HORRE......AKU SUDAH SEKOLAH
Hari pertama masuk sekolah pastinya membawa kegembiraan tersendiri buat setiap anak. Khususnya untuk Fira dan Rafi yang tahun ini duduk di kelas II SDI Al Ikhlas Cipondoh, Zefira di kelompok bermain |TKN Pembina Akhlakul Karimah Kota Tangerang.
Suasana di TKN Pembina tempat Fira bersekolah tampak ramai, karena orang tua masih banyak yang menemani putra-putrinya. Ada yang tampak malu, ada yang sibuk memberi makan anaknya ada yang menangis karena tidak mau ditinggal mamanya kerja. Kalo Fira....ehm kayaknya lupa kalo mamanya masih nungguin. Alhamdulillah Fira termasuk anak mandiri walau masih kelihatan bingung.
Kelas pun dimulai, diawali dengan berbaris bersama dilapangan, para orang tua mulai menyingkir walo sebagian masih ikut berbaris karena anaknya masih ngambek takut ditinggal sendiri.
Saya duduk dibelakang barisan sambil memperhatikan mereka. Ada kata kata dari Ibu Guru di TK yang membuat saya tersenyum`
Ibu Guru itu berkata " Ayo siapa yang mamanya tadi pagi sudah keringetan?"
" Siapa yang mamanya deg- deg an anaknya mau sekolah ?"
Aduh itu bu guru tahu aja...kayak paranormal jadi terbayang kehebohan dipagi hari sebelum berangkat kesekolah. Gimana susahnya nyuruh anak- anak mandi trus sarapan dan lain - lain. Hadeeh... kayaknya separuh energi dalam satu hari habis dipagi hari.
Sampai disekolah terkadang suka ngotot mo nungguin anak-anaknya padahal gurunya sudah mengingatkan kalo anaknya sudah mandiri sebaiknya ditinggal aja... tapi yang namanya orang tua pasti pengen tahu banget alias kepoooo dehhh kegiatan anaknya.
Jadi flash back waktu Rafi dihari pertama masuk sekolah...
" Hayo ada yang tahu nggak balonnya warna apa?" tanya salah satu ibu guru.
Saat itu hampir semua mata orang tua menatap kearah anaknya masing- masing termasuk saya dengan tatapan harap harap cemas.... bisa nggak yaa jawabnya. Malah sebagian ibu ada yang sibuk membisikkan warna balon ke kuping anaknya termasuk saya hehehe...
" Ehhh... anaknya yang ditanya kok mamanya ikut deg-degan....? kata bu guru lagi.
Jiaaaah tahu aja......... kenapa yaa anak-anak yang ditanya, mamanya ikut stress. Rasanya malu aja kalo sampai anaknya sampai nggak bisa menjawab padahal pertanyaannya gampang gitu ... dan rasanya bangga saat mereka bisa menjawab kesannya anak yang menjawab paling pinter sedunia... lebayyyy`
Perasaan itu datang kembali, saat hari ini mengantar Fira, hati ini rasanya gemes melihat mereka yang biasanya berani kok malah jadi manja, yang biasanya gak disuruh nyanyi udah teriak- teriak giliran di suruh nyanyi malah diam malu- malu.....
Ehmmmm apa yang salah..... wajar gak sih punya perasaan seperti itu. Menuntut anak-anak itu seperti itu?
Yupp ada yang salah.... ada yang terlupakan kalo sebenernya kita menitipkan mereka kesekolah untuk belajar, untuk berproses dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu.... kenapa harus terbebani oleh titipan rasa bangga dari orang tua. Bukan sekarang waktunya mereka memberi kebanggaan untuk orang tuanya tidak dihari pertama mereka bersekolah. Masih banyak waktu untuk mereka mengukir senyum bahagia diwajah orang tuanya. Saat ini mungkin saatnya tersenyum saat mereka berbuat salah atau memeluk mereka saat mereka belum merasa nyaman dengan suasana baru yang saat ini mereka hadapi.
Aku anak baru tidak takut dan malu karena ibu guru sangat sayang padaku
Mama dan Papa silakan pulang dulu
Tiba waktu pulang Mama Papa Jemput aku.... Horeee
Nyanyian itu membangunkan lamunan saya.... Tak lama saya lihat Fira berlari menghampiri membawa souvenir cantik.... Horee aku udah sekolah..
Selamat hari sekolah anak-anakku..... ENJOY STUDYING....... BE HAPPY WITH YOUR SCHOOL
.
Monday, May 14, 2012
Melepas penat sesaat
Enjoy the journey, take a rest for a while. ( Yogyakarta 27 April 2012)
Kelelahan, kepenatan dan rasa jenuh terkadang membuat seseorang tidak bisa memberikan prestasi secara maksimal.
Terkadang ada kecenderungan kita mengabaikan rasa lelah yang datang, memaksa diri melebihi kemampuan. Sadarkah kalau hal itu akan menyakiti diri....
Ibu adalah sosok yang paling sering mengabaikan rasa lelah.
Seorang ibu akan melupakan lelahnya ketika merasa begitu banyak hal yang harus dikerjakan, memaksa diri untuk tetap terjaga saat buah hati tak kunjung terlelap. Seorang ibu dilarang mengantuk ketika anaknya belum selesai mengerjakan tugas sekolahnya dimalam hari, seorang ibu harus lupa kepenatan tubuhnya ketika melihat rumah yang seperti kapal pecah dan bergegas untuk merapikannya.
Seharusnya......
Seorang ibu terkadang harus berhenti sebentar......
Seorang ibu harus punya waktu sebentar untuk dirinya........
Seorang ibu seharusnya punya waktu untuk sekedar merawat dirinya....
Tidak hanya seorang ibu, bahkan tiap orang di dunia ini terkadang harus berhenti sejenak melepas penat walau hanya tuk sesaat....
Kelelahan, kepenatan dan rasa jenuh terkadang membuat seseorang tidak bisa memberikan prestasi secara maksimal.
Terkadang ada kecenderungan kita mengabaikan rasa lelah yang datang, memaksa diri melebihi kemampuan. Sadarkah kalau hal itu akan menyakiti diri....
Ibu adalah sosok yang paling sering mengabaikan rasa lelah.
Seorang ibu akan melupakan lelahnya ketika merasa begitu banyak hal yang harus dikerjakan, memaksa diri untuk tetap terjaga saat buah hati tak kunjung terlelap. Seorang ibu dilarang mengantuk ketika anaknya belum selesai mengerjakan tugas sekolahnya dimalam hari, seorang ibu harus lupa kepenatan tubuhnya ketika melihat rumah yang seperti kapal pecah dan bergegas untuk merapikannya.
Seharusnya......
Seorang ibu terkadang harus berhenti sebentar......
Seorang ibu harus punya waktu sebentar untuk dirinya........
Seorang ibu seharusnya punya waktu untuk sekedar merawat dirinya....
Tidak hanya seorang ibu, bahkan tiap orang di dunia ini terkadang harus berhenti sejenak melepas penat walau hanya tuk sesaat....
Wednesday, April 18, 2012
it's not my first priority....
Apakah menyukai sesuatu yang branded dimulai sejak remaja?
Soalnya heran aja kalo lihat remaja zaman sekarang dengan remaja zaman saya ( hello..... gak usah pengumuman kalee kalo udah tua).... pasti banyak yang bilang ya... jelas lah sekarang semuanya sudah lebih modern dan lebih canggih dan informasi pun semakin cepat.
Buat saya masa remaja adalah masa yang paling indah, masa dimana kita gak perlu mumet dengan segala tuntutan hidup, paling yang bikin pusing cuma urusan ulangan sekolah trus masalah cowok deh... hehe, kalo cuma masalah penampilan kesekolah kayaknya gak ada yang peduli atau sayanya yang gak peduli yaa ( itu perlu dipertanyakan). Nggak ada yang nanya sepatu merk apa, tas model apa, dan dulu memang belom musim handphone ( adanya musim rambutan... sama musim duku...hehe), jadi gak ada tuntutan untuk punya hp model yang terbaru......
Cuma pernah suatu kali temen sma saya cerita, kalo dia musti nabung lama banget untuk punya jam yang merknya XXX ( emang ada merk gitu?) pokoknya branded deh, jamnya emang bagus. Berhubung saya gak punya jam beberapa hari kemudian saya pergi ke pasar sama nyokap.Saya udah inget -inget model jam temen saya .... udah niat banget kalo pengen beli yang kaya gitu paling warnanya aja yang berbeda. Sesampai dipasar coba lihat... cari .... dan ahaaa..... itu dia jam yang dicari, persis banget karena saya suka, saya pilih yang warna merah marun...terus nyokap mulai nawar deh...pas dibeli ternyata gak mahal kok... kenapa temen saya musti nabung lama yaaa buat beli jam itu heran juga sih.... jawabannya terjawab setelah beberapa bulan kemudian kalo jam saya catnya mulai pudar walo tetep nyala dan jam temen saya masih bagus....ternyata jam saya palsu alias gak original alias kw.....hiks hiks.
Perjalanan berlanjut disaat kuliah, punya temen-temen yang cuek dan asyik banget, masih gak ribet sama penampilan.... pake celana jeans belel sama kaos, tasnya jahit sendiri yang modelnya cuma kotak trus disablon sama nama tempat kos ( sahabat-sahabatku apakah kalian masih inget.?). Saat itu asyik asyik aja padahal kalo diinget sekarang cupuu banget yaa.... hehe. Tapi berhubung percaya diri sedang tinggi so enjoyyy aja........
Sebenernya gak kepengen menghubungkan dengan keadaan saat ini, tapi kebiasaan masa remaja tersebut kayanya berpengaruh dengan pola pikir saya saat ini. Ada saatnya saya berada disebuah komunitas yang mementingkan penampilan, kehidupan glamour, rasa tertekan, minder trus berharap sama dengan orang di komunitas tersebut, pasti akan saya rasakan. Bohong kalo nggak ngiri melihat orang lain dengan tas branded berharga jutaan, dengan penampilan wahhhh haahhh .... pasti pengen khan. Tapi entah kenapa alam bawah sadar saya akan bilang " That is not my first priority in my life.....
Intinya kenapa harus sama seperti mereka, kalo memang punya prioritas lain yang lebih penting dalam hidup ini. Kalo saya akan memilih membeli tas yang berkualitas bagus dengan harga terjangkau sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai dengan warna baju hehehe. Membeli sesuatu karena memang membutuhkannya, bukan karena ingin ikutan trend. Pakai smartphone boleh aja, selama hal itu bisa mendukung pekerjaan atau aktivitas kita, kalo cuma buat bbm tapi gak bisa browsing kayanya sayang banget dehhh. Dan jangan sampai keinginan untuk sama dengan orang lain, untuk bisa kelihatan trendy justru membebani hidup kita.
Yups....berkali-kali saya bersyukur tidak terbebani dengan hal seperti itu, saya bersyukur hidup semenjak kecil hingga dewasa hidup dilingkungan yang membuat saya pintar memilih dan memilah yang sesuai untuk hidup saya. Menjadi orang yang tidak mudah terpengaruh dan pastinya selalu mensyukuri apa yang dimiliki saat ini.
Soalnya heran aja kalo lihat remaja zaman sekarang dengan remaja zaman saya ( hello..... gak usah pengumuman kalee kalo udah tua).... pasti banyak yang bilang ya... jelas lah sekarang semuanya sudah lebih modern dan lebih canggih dan informasi pun semakin cepat.
Buat saya masa remaja adalah masa yang paling indah, masa dimana kita gak perlu mumet dengan segala tuntutan hidup, paling yang bikin pusing cuma urusan ulangan sekolah trus masalah cowok deh... hehe, kalo cuma masalah penampilan kesekolah kayaknya gak ada yang peduli atau sayanya yang gak peduli yaa ( itu perlu dipertanyakan). Nggak ada yang nanya sepatu merk apa, tas model apa, dan dulu memang belom musim handphone ( adanya musim rambutan... sama musim duku...hehe), jadi gak ada tuntutan untuk punya hp model yang terbaru......
Cuma pernah suatu kali temen sma saya cerita, kalo dia musti nabung lama banget untuk punya jam yang merknya XXX ( emang ada merk gitu?) pokoknya branded deh, jamnya emang bagus. Berhubung saya gak punya jam beberapa hari kemudian saya pergi ke pasar sama nyokap.Saya udah inget -inget model jam temen saya .... udah niat banget kalo pengen beli yang kaya gitu paling warnanya aja yang berbeda. Sesampai dipasar coba lihat... cari .... dan ahaaa..... itu dia jam yang dicari, persis banget karena saya suka, saya pilih yang warna merah marun...terus nyokap mulai nawar deh...pas dibeli ternyata gak mahal kok... kenapa temen saya musti nabung lama yaaa buat beli jam itu heran juga sih.... jawabannya terjawab setelah beberapa bulan kemudian kalo jam saya catnya mulai pudar walo tetep nyala dan jam temen saya masih bagus....ternyata jam saya palsu alias gak original alias kw.....hiks hiks.
Perjalanan berlanjut disaat kuliah, punya temen-temen yang cuek dan asyik banget, masih gak ribet sama penampilan.... pake celana jeans belel sama kaos, tasnya jahit sendiri yang modelnya cuma kotak trus disablon sama nama tempat kos ( sahabat-sahabatku apakah kalian masih inget.?). Saat itu asyik asyik aja padahal kalo diinget sekarang cupuu banget yaa.... hehe. Tapi berhubung percaya diri sedang tinggi so enjoyyy aja........
Sebenernya gak kepengen menghubungkan dengan keadaan saat ini, tapi kebiasaan masa remaja tersebut kayanya berpengaruh dengan pola pikir saya saat ini. Ada saatnya saya berada disebuah komunitas yang mementingkan penampilan, kehidupan glamour, rasa tertekan, minder trus berharap sama dengan orang di komunitas tersebut, pasti akan saya rasakan. Bohong kalo nggak ngiri melihat orang lain dengan tas branded berharga jutaan, dengan penampilan wahhhh haahhh .... pasti pengen khan. Tapi entah kenapa alam bawah sadar saya akan bilang " That is not my first priority in my life.....
Intinya kenapa harus sama seperti mereka, kalo memang punya prioritas lain yang lebih penting dalam hidup ini. Kalo saya akan memilih membeli tas yang berkualitas bagus dengan harga terjangkau sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai dengan warna baju hehehe. Membeli sesuatu karena memang membutuhkannya, bukan karena ingin ikutan trend. Pakai smartphone boleh aja, selama hal itu bisa mendukung pekerjaan atau aktivitas kita, kalo cuma buat bbm tapi gak bisa browsing kayanya sayang banget dehhh. Dan jangan sampai keinginan untuk sama dengan orang lain, untuk bisa kelihatan trendy justru membebani hidup kita.
Yups....berkali-kali saya bersyukur tidak terbebani dengan hal seperti itu, saya bersyukur hidup semenjak kecil hingga dewasa hidup dilingkungan yang membuat saya pintar memilih dan memilah yang sesuai untuk hidup saya. Menjadi orang yang tidak mudah terpengaruh dan pastinya selalu mensyukuri apa yang dimiliki saat ini.
Monday, April 9, 2012
AKU SENANG SOALNYA........
Suatu sore dalam sebuah obrolan santai dengan kakak saya yang seorang kepala sekolah TK, dia berkata " Ternyata ukuran bahagia seorang anak itu kadang berbeda dengan yang dipikirkan oleh orang tua yaa ,"
" Maksudnya ?" tanya saya gak nyambung.
" Tadi waktu di kelas, iseng nanya sama anak- anak",
" Nanya apa?" tanya saya penasaran
" Saya tanya ke anak- anak, APA YANG HARI INI MEMBUAT ANAK- ANAK SENANG DAN BAHAGIA,"
Anak - anak TK itu pun menjawab :
" Bu guru, aku senang karena hari ini mama aku mandiin aku,"
" Aku senang soalnya papa aku yang nyampoin rambut aku,"
" Kalo aku seneng soalnya mama aku yang anterin aku sekolah,"
SPEECHLESS.....
Begitu sederhana tapi kok nggak kepikir yaaa, kalo hal yang menurut saya sebagai orang tua merupakan hal kecil, yang cuma sekedar rutinitas biasa, merupakan hal yang membuat anak- anak itu senang.
Mengapa anak- anak itu tidak meminta materi yang susah payah kita cari,
Yang terkadang terlontar tanpa sengaja " Kamu tahu nggak sih kalo, Mama dan Papa cari uang buat kalian"
Padahal bukan uang yang mereka minta saat ini, mereka hanya minta sekedar dipeluk, disayang....
diperhatikan.
Obrolan diatas membuat saya semakin sadar kalau anak- anak seusia mereka bukan hanya butuh materi berlimpah, fasilitas bagus..... mereka butuh kasih sayang.
Lalu saya mencoba berpikir dalam posisi saya sebagai orang tua,.....
Ternyata saya pun merasa seperti itu, saat anakku Fira dan Rafi berebut memijit sayadengan tangan - tangan mungil mereka ( jarang sihh.... biasanya pake dipaksa hiks hiks), kok rasanya senang yaaa...
Itu yang kadang terlupa ternyata sampai kita menjadi tua pun bukan materi berlimpah yang kita minta dari anak- anak kita, tapi sekedar diperhatikan dan disayang.
DUHHH.....JADI inget nyokap..... sudahkah aku menelponnya hari ini just to say....
"Mamie lagi ngapain..."
"Biasa deh nonton TV...."
bla...bla...bla
Mungkin kita akan semakin sibuk tapi jangan sampai kesibukan itu justru mengorbankan orang-orang yang kita sayangi, dan jangan pernah lupa kalau materi berlimpah tidak bisa menggantikan pelukan sayang kepada anak anak kita.....
RAFI... FIRA , I LOVE YOU
Subscribe to:
Posts (Atom)